Alat penunjuk yang berada di tengah sedang berputar dan
mencari satu objek dalam lingkaran manusia yang terbentuk. Putaran alat tersebut
semakin melambat dan akhirnya berhenti tepat menunjuk kepadamu. Sejak memutuskan
untuk mengikuti permainan, kamu sudah tahu bahwa hanya ada dua pilihan; jujur (truth)
atau menerima tantangan (dare). Jadi,
kamu pilih yang mana?
Permainan Jujur Berani atau yang lebih populer dengan Truth or Dare (ToD) sepertinya sudah tidak
asing lagi di telinga banyak orang, terutama di kalangan anak muda. Pengisi
kekosongan saat berkumpul bersama yang idenya biasanya muncul dari satu orang
saja, kemudian diikuti oleh banyak orang. Dari beberapa sumber, permainan ini ternyata
sudah ada sejak tahun 1712, pada masa Yunani Kuno. Karena tidak membutuhkan
peralatan yang mahal, memacu semangat, dan cukup dengan modal ide di kepala, wajar saja
jika permainan ini tetap bertahan selama berabad-abad hingga sekarang. Saya
yakin hampir semua orang yang membaca tulisan ini pernah memainkannya. Tapi,
pernahkah kamu mendapat kejutan dari permainan ini?
Kejutan yang saya maksud biasanya muncul dari pilihan truth, ketika kamu mengetahui fakta
bahkan rahasia dari orang tertentu yang terlibat dalam permainan. Untuk membuat
orang tersebut memberitahukan informasi yang sesungguhnya, tentu harus diawali
dengan memberi pertanyaan. Biasanya, pertanyaan ini tidak jauh-jauh dari kisah
asmara, kejadian menarik atau pilihan yang sulit.
“Sudah punya berapa mantan?”
“Siapa yang kamu suka dari antara kita?”
“Waktu bermasalah sama si A, siapa yang duluan minta maaf?”
“Kamu pilih menikah dengan orang ganteng tapi miskin atau
kaya tapi jelek?”
Dan banyak lagi pertanyaan serupa. Ada yang akhirnya menjadi
lega karena telah mengungkapkan apa yang selama ini dipendammya, namun tidak
sedikit pula yang justru membuat interaksi dalam kelompok tersebut jadi
canggung setelah permainan, karena terungkapnya rahasia yang memang sebaiknya ditutup rapat dan tidak perlu diungkap.
Pilihan kedua adalah dare.
Sejauh yang saya ingat, tantangan terberat yang pernah saya jalani adalah
ketika harus meminta orang asing untuk berswafoto bersama saya. Meskipun malu,
saya memberanikan diri dan akhirnya berhasil menyelesaikan tantangan
dengan meminta salah seorang waitress Café yang dengan senang hati tersenyum
manis ke arah kamera. Tantangan dalam permainan ini sangat beragam dan kadang
tidak terduga. Lawan main bisa saja menantang kita untuk melakukan hal yang sederhana,
konyol, hingga berbahaya.
“Makan 3 biji cabe sekaligus”
“Teriakkan nama orang di tengah keramaian”
“Berani menyatakan cinta kepada orang yang kamu suka”
“Ambil upil teman kamu lalu usapkan di pipi sendiri”
Dan masih banyak lagi. Permainan ini seru sekaligus berbahaya
jika tidak diberi batasan. Ada beberapa kasus dimana ToD menimbulkan korban. Sebagai contoh, sekelompok anak yang
menantang seorang temannya untuk menggunakan handsanitizer lalu menyulutkan api ke telapak tangannya dan bahkan
di beberapa bagian tubuh hingga mengakibatkan luka bakar. Lebih parahnya, permainan
ini dijadikan media pelecehan seksual oleh orang dewasa yang melibatkan anak
kecil dalam permainannya, seperti yang terjadi di Midland, dimana anak berusia
11 tahun harus menerima tantangan untuk melakukan aksi seksual kepada lawan mainnya, seorang
remaja bernama Sullivan, sesuai yang termuat dalam mrt.com . Sexual assault adalah salah satu
kekejian yang dikecam oleh banyak pihak, terlebih bila yang menjadi korban
adalah anak di bawah umur. Kejadian ini tentunya membuat kita semakin aware terhadap bagaimana sebaiknya kita
cerdas dalam bermain dan tidak merugikan pihak tertentu.
Jika ditelusuri, Truth
or Dare sebenarnya memiliki sisi positif dan negatif. Untuk sisi positif,
tentulah permainan ini bisa membuat ikatan dalam kelompok menjadi lebih erat
karena ada banyak hal yang terungkap kemudian diketahui bersama. Selain itu, melatih
komitmen dan sportivitas adalah hal yang tak kalah penting. Sejauh yang telah
saya lakukan, permainan ini selalu menyenangkan dan membuat keadaan semakin asik.
Sisi negatif dari permainan ini hanya akan muncul apabila kita tidak tahu
batasan.
Jadi, sudah menentukan pilihan? Truth or Dare?!